The Relationship Between Occupation and Parity with the Incidence of Premature Birth at Dewi Sartika General Hospital, Kendari City
Keywords:
Preterm birth, maternal employment, parity, high-risk pregnancyAbstract
Background: Preterm birth, defined as delivery before 37 weeks of gestation, is a leading cause of neonatal mortality and long-term morbidity. Maternal employment status and parity have been identified as contributing factors. Objective: This study aimed to analyze the relationship between maternal employment and parity with preterm birth occurrence at Dewi Sartika General Hospital, Kendari City. Methods: This analytical study employed a cross-sectional approach. The population and sample consisted of 79 mothers who delivered prematurely at Dewi Sartika General Hospital during 2018-2022, selected using total sampling method. Secondary data were obtained from medical records and analyzed using univariate and bivariate analyses with Chi-Square test at 0.05 significance level.
Results: The majority of mothers experiencing preterm birth were aged 20-35 years (75.9%), primipara (50.6%), high school educated (54.4%), and employed (69.6%). Preterm classification was most dominant (49.4%). Significant associations were found between employment status and preterm birth classification (p = 0.002), and between parity and preterm birth classification (p = 0.041). Working mothers tended to experience more severe preterm births (very preterm), while high-risk parity (primipara and multipara ≥4) was associated with increased severe preterm occurrence. Conclusion: Maternal employment and parity have significant associations with preterm birth occurrence. Prevention strategies should consider maternal workload and provide education regarding pregnancy risks based on parity. Promotive and preventive interventions in healthcare facilities are essential to reduce preterm birth incidence
References
Budiarti,dkk. 2020. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 22(1). 195-202
Chumaida, dkk. 2019. Hubungan Preeklampsia Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kebidanan.
Data Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. 2022
Data Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. 2022
Elvina S.S., & Aminah. 2022. Hubungan Preeklampsia Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) DI rsup Haji Adam Malik Medan. Jurnal Indragiri. 2 (1). 47-51
Hartati, dkk. 2018. Preeklampsia Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Ibu Bersalin. Jurnal Gema Keperawatan. 4(8),1-9.
Heri Rosyati. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. (Ke-1) Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
JNPK-KR. 2017. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
kurniawati et al. (2020). Preeklampsia dan Perawatannya untuk Ibu Hamil, Keluarga, Kader maupun Khalayak Umum.
Lieskusumastuti,dkk. 2023. Hubungan Preeklampsia Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada Ibu Bersalin di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Jurnal Kebidanan Indonesia. 14(1), 139-147
Lusiana,dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan malita. (Ke – 1) Indomedia Pustaka
Manuaba. 2014. Ilmu Kandungan Penyakit Kandungan dan KB. Penerbit Buku Kedokteran ECG.Jakarta
Martini, dkk. 2020. Hubungan Ibu Hamil Dengan Preeklampsia Berat (PEB) Terhadap Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Fakultas Keperawatan. 8(4). 455-462
Mochtar. 2015. Sinopsis Obstetric. Jakarta: ECG
Muliani. 2020. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif. Journal of Nursing and Health, 5(2), 74–83.
Nugroho, T. (2014). Buku ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan (B. John (Ed.); bay). Nuha Medika.
Oktarina dkk. 2021. Hubungan Preeklampsia Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) D RSUD DR.M.Yunus Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(1). 139-145
Sarwono,P. (2018). Ilmu Kebidanan (Ke-6). PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rosdianah, dkk. 2019. Buku Ajar Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal. CV. Cahaya Bintang Cemerlang. Makassar
Saifuddin, AB. 2018. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi 4 Jakarta : Pt. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sari. (2021). Hubungan Ibu Preeklampsia Dengan Kejadian BBLR di RSD Balung Kabupaten Jember. Jurnal Kebidanan. 3(5). 77-80
Septputri. (2020). Hubungan Preeklampsia dengan kejadian pertumbuhan janin terhambat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar (Vol. 21, Issue 1).
Sugiyono. 2022. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. ALFABETA. Bandung
Sukarni,dkk. 2014. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi (Ke-1). Nuha Medika. Yogyakarta
Tersiana, A. (2022). Metode Penelitian Dengan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (ke-1). Catakan Petama
Yulizawati,dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. (Ke – 1) Indomedia Pustaka